Kejutan Pemecatan Bos Red Bull: Reaksi Tak Terduga dari CEO McLaren
Pengumuman pemecatan Christian Horner sebagai pimpinan Red Bull Racing mengejutkan banyak pihak di dunia Formula 1. Namun, bagi CEO McLaren Racing, Zak Brown, hal tersebut bukanlah sebuah kejutan besar.
Brown mengungkapkan kepada TSN, sebuah saluran televisi Kanada, bahwa ia memang tak sepenuhnya terkejut dengan keputusan tersebut, meskipun waktu pengumumannya cukup mengejutkan.
Brown menambahkan bahwa drama yang mewarnai Red Bull dalam beberapa tahun terakhir telah mencapai titik puncaknya.
Ia melihat serangkaian peristiwa, termasuk tuduhan pelecehan seksual terhadap Horner yang kemudian dinyatakan tidak terbukti, penurunan performa tim, dan sejumlah kepergian tokoh kunci seperti Adrian Newey dan Jonathan Wheatley, sebagai indikasi masalah internal yang lebih besar. Pergantian kepala strategi tim ke McLaren juga menambah bumbu cerita ini.
Masa Depan Red Bull yang Tidak Pasti
Pemecatan Horner terjadi di tengah performa Red Bull yang kurang konsisten. Meskipun Max Verstappen berhasil meraih gelar juara dunia beberapa kali, performa tim di musim-musim terakhir menunjukkan penurunan signifikan, menempatkan mereka jauh dari puncak klasemen konstruktor.
Ditambah lagi dengan spekulasi mengenai kemungkinan Verstappen pindah ke Mercedes, masa depan Red Bull tampak semakin tidak menentu. Laurent Mekies, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala tim Racing Point, ditunjuk sebagai pengganti Horner.
Hubungan antara Brown dan Horner memang telah lama tegang. Perselisihan mengenai pelanggaran batas anggaran pada tahun 2021 dan berbagai insiden lainnya memperkeruh suasana. Meskipun Brown mengaku telah mengambil pendekatan yang lebih tenang tahun ini, ia tetap tidak menutup mata terhadap sindiran-sindiran yang dilontarkan Red Bull terhadap McLaren.
Insiden “air ban” di F1 GP Miami menjadi salah satu contohnya, di mana Brown membalas sindiran tersebut dengan sarkasme.
Kepergian Horner menandai babak baru dalam sejarah Red Bull Racing. Bagaimana tim akan mengatasi tantangan yang ada dan kembali ke jalur persaingan di puncak klasemen menjadi pertanyaan besar yang menunggu jawaban.
Sementara itu, McLaren tampaknya mengamati situasi ini dengan penuh minat, menunggu dampak yang akan ditimbulkan oleh perubahan besar di kubu rival mereka.
Posting Komentar